Penampilan Sanggar Seni Seulaweut IAIN Ar-Raniry |
Banda Aceh - Dalam rangka melestarikan seni budaya Aceh bagi generasi muda, Sanggar Seni Seulaweut IAIN Ar-Raniry menggelar pertunjukan seni dengan menampilkan tarian-tarian tradisional Aceh sebagai wujud cinta generasi muda terhadap seni dan budaya Aceh. Acara ini diadakan secara terbuka di Lapangan Tugu Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh yang dipadati oleh masyarakat di segala usia.
Ketua panitia Acara Pi-Agam VII (Piasan
Aneuk Galak Meuseni) 2012 dengan tema “Tapuga Nanggroe, Budaya Droe Beugot
Tajaga”, Adli mengatakan, acara yang digelar oleh Sanggar Seni Seulaweut IAIN
Ar-Raniry bertujuan untuk membangkitkan rasa cinta generasi muda terhadap
kesenian Aceh yang semakin memudar dengan hadirnya budaya dan seni modern yang
mendominasi minat generasi muda Aceh saat ini. Acara ini sekaligus memperingati
ulang tahun Sanggar Seni Seulaweut ke-XVI dan Hari Tari Se-dunia yang peringati
pada tanggal 29 April 2012.
“Ini merupakan agenda tahunan
Sanggar Seni Seulaweut dengan beberapa susunan kegiatan, dan malam ini merupakan
acara puncak dari kegiatan keseluruhan” jelasnya disela berlangsungnya acara
pangelaran seni, Sabtu (28/04/12) malam.
Dalam pagelaran seni ini dihadirkan
beberapa tarian tradisional Aceh seperti Ranup Lampuan, Likok Pulo, Tarek
Pukat, Saman Gayo, dan Rapai Geleng. Selain itu juga menghadirkan tari-tari
kreasi seperti Haraka Reubab dan hiburan
band-band Aceh lokal.
“Acara ini merupakan aplikasi
ataupun representasi dari satu tahun masa periode pembelajaran dan di akhir
tahun kita akan menampilkan hasil kerja selama periode satu tahun itu” ungkap
Adli.
Melalui pangelaran seni ini
diharapkan masyarakat Aceh dapat secara bersama menjaga dan melestarikan
kesenian Aceh sesuai dengan tema yang diusung oleh Sanggar Seni Seulaweut IAIN
Ar-Raniry “Tapuga Nanggroe, Budaya Droe Beugot Tajaga”. (nelvie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar