Selamat datang di blog sederhana Nel@vie Online. Mengulas berbagai topik seputar Aceh, berita, wisata, adat, budaya, sejarah, galeri foto dan keindahan dalam sastra dan cerita. Kenali lebih dekat, telusuri lebih dalam, dan maknai dalam kehidupan. Semoga informasi yang tersedia dapat menambah wawasan pembaca.
Selamat Membaca!

Kuliner

Kuliner Aceh
Oleh: Nela Vitriani

Aceh kaya akan makanan dengan cita rasa khas dan tradisional. Banyak pendatang yang mencicipi makanan khas Aceh dan memberikan apresiasi tinggi terhadap kuliner Aceh, bahkan banyak diantara mereka yang menjadikan kuliner Aceh sebagai buah tangan untuk diberikan kepada kerabat, keluarga, teman dan sahabat ketika kembali ke daerah mereka masing-masing.

Mie Aceh

Siapa yang tak kenal dengan Mie Aceh? Salah satu jenis mie di daerah luar Aceh yang punya cita rasa tersendiri, sangat dikenal dengan sebutan nama daerahnya. Walaupun sebenarnya nama ‘Mie Aceh’ tidaklah begitu familiar bagi masyarakat Aceh sendiri. Di Aceh, sebutan untuk masakan ini hanyalah sebutan biasa, yaitu ‘Mie Goreng’. Namun, di luar Aceh banyak yang menyandingkan jenis masakan ini dengan nama daerahnya, yaitu Aceh. Maka, jadilah sebutan ‘Mie Aceh’ yang terkenal bahkan sampai ke manca negara. Pengolahan yang unik dan kombinasi bumbu yang khas menjadikan mie ini kaya akan rasa. Apalagi lagi kalau mie yang satu ini dilengkapi dengan campuran seperti cumi-cumi, kepiting, daging sapi, dan taburan bawang goreng. Hmm…. nyummy!!

Sie Masak Puteh

Sie Masak Puteh, atau bila diterjemahkan artinya “Daging Masak Putih”, terbuat dari daging sapi dan campuran berbagai macam bumbu yang meresap ke dalam daging. Dicampur dengan santan kelapa membuat masakan ini terasa gurih dan nikmat. Sajian ini biasa disajikan dalam pesta perkawinan Aceh sebagai salah satu menu makanan tradisional Aceh.

Gule Pliek U

Gule Pliek U merupakan salah satu jenis makanan favorit masyarakat Aceh. Karena cita rasanya yang khas dan sangat sesuai dengan lidah orang Aceh, membuat makanan ini sangat terkenal dan menjadi menu sehari-hari bagi masyarakatnya. Terbuat dari berbagai jenis sayuran seperti papaya, melinjo, daun melinjo, yang dimasak dengan bumbu khas Aceh, yaitu pliek u. Gulai yang satu ini akan lebih terasa nikmat bila dicampur dengan chu (sejenis keong berwarna hitam, sangat digemari oleh masyarakat Aceh) menjadikan makanan ini terasa sangat lezat!

Eungkot Keumamah (Ikan Kayu)

Bila diartikan jenis makanan ini, orang mungkin akan merasa heran. Kenapa disebut ‘Ikan Kayu’? Apakah ikan ini terbuat dari kayu, atau kayu yang dibuat menjadi ikan? Itu sudah menjadi pertanyaan yang lumrah, karena sebutannya yang unik.

Jenis ikan ini tidak ada hubungannya dengan kayu, tetapi pengolahannya dengan cara direbus, kemudian dikeringkan dengan cara dijemur langsung dibawah sinar matahari menjadikan ikan ini keras layaknya seperti kayu. Setelah itu ikan ini diiris-iris kecil, baru kemudian diolah menjadi masakan tradisional dengan menggunakan santan kelapa, kentang, cabai hijau dan bahan rempah lainnya.

Ikan kayu ini akan bertahan lama apabila dijadikan menu makanan dalam perjalanan jauh. Konon, selama perang Aceh melawan Belanda dahulu, ikan kayu menjadi makanan utama masyarakat Aceh karena sangat praktis dibawa kemana pun dan mudah untuk diolah atau dimasak. Tentu saja memiliki cita rasanya khas dan nikmat!

Sie Reuboh

Sie Reuboh, atau bila diartikan yaitu ‘Daging Rebus’, merupakan daging yang dimasak dengan bumbu-bumbu yang dihaluskan, kemudian ditambahkan cuka sehingga menimbulkan rasa asam yang segar. Sie Reuboh ini biasanya menggunakan daging sapi.

Sambai Udeung

Sambai Udeung atau ‘Sambal Udang’ merupakan sambal khas Aceh yang biasanya menemani santapan nasi. Orang Aceh memiliki banyak jenis sambal, salah satunya adalah sambai udeung ini yang dikenal dengan cicah udeung. Terbuat dari udang yang dihaluskan dengan beberapa bumbu seperti cabe rawit, bawang merah, dan sedikit belimbing wuluh untuk menambah rasa asam yang khas dan segar.

Beulacan

Beulacan terbuat dari parutan kelapa yang diberi bumbu kemudian dibungkus dengan daun pisang muda dan dibakar hingga matang. Jenis makanan ini juga sama fungsinya seperti sambal yang menemani santapan nasi.

Tumeh Tirom

Tumeh Tirom atau ‘Tumis Tiram’ merupakan masakan Aceh yang tidak terlalu banyak menggunakan bumbu karena mempertahankan cita rasa khas tiram yang manis. Menggunakan bahan kentang, cabe hijau, dan sedikit asam sunti menjadikan makanan ini terasa sangat nikmat.

Bubur Kanji Rumbi

Bubur Kanji Rumbi terbuat dari beras pulen yang ditumbuk kasar kemudian direbus dan dicampur dengan bumbu seperti ketumbar, lada, bawang merah, jahe, biji pala, dan adas manis. Biasanya disajikan dengan ayam dan udang. Dan bisa juga ditambahkan dengan telur setengah matang di atasnya.

Bhoi

Bhoi merupakan salah satu jenis kue tradisional Aceh. Bolu Bhoi berbahan dasar tepung dan gula yang dipanggang di atas api dengan menggunakan cetakan berbntuk ikan ataupun bunga. Kue ini biasanya dijadikan ‘antaran/bawaan’ yang biasa disebut peuneuwoe mempelai perempuan dalam adat pernikahan Aceh. Rasa Bhoi yang manis, sangat cocok menjadi santapan yang menemani kopi Aceh.

Keukarah

Bentuknya yang unik seperti sarang Burung Walet, menjadinya orang mengira bahwa jenis kue ini terbuat dari sarang Burung Walet. Itu sebabnya banyak yang menyebut kue ini dengan sebutan ‘Kue Sarang Burung’. Rasanya yang renyah dan krispi sangat cocok untuk dijadikan buah tangan (oleh-oleh) untuk dibawa kemana saja. Kue ini juga biasanya menjadi ‘bawaan’ (peuneuwoe) dalam upacara adat perkawinan Aceh. Kini, bentuk kue tradisional keukarah sudah banyak kombinasi, tidak hanya berbentuk seperti sarang burung, tetapi juga berbentuk bulat memanjang, dan bentuk-bentuk unik lainnya.

Timphan

Jenis kue tradisional dan menjadi favorit masyarakat Aceh adalah timphan. Terbuat dari tepung, telur, dan diisi dengan parutan kelapa manis atau srikaya, dibungkus dengan daun pisang muda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar