Ungkapan Lara Hati
Oleh: Nela Vitriani
“Bagaikan menangkap bayangan
berjalan atau bagaikan menangkap kupu2 berterbangan di taman??" (27 Juli
2012)
"Ibarat melukis di atas awan, merajut benang bersama air. Cinta kadang membawa ketentraman, terkadang juga membuat air mata mengalir..." (28 Juli 2012)
"Sang Madu yg membawa harapan baru, semangat utk melupakan masa lalu kelabu, dan selalu hadir membawa rindu...." (2 Agustus 2012)
"Di saat arus sungai mengalir deras, air mengalir dari hulu ke hilir. Namun saat arusnya menghilang, air itu pun hanya mampu tergenang...." ( 9 Agustus 2012, - di sudut hati romansa hati yang akan tertutup)
"Terpuruk lagi dalam kelam, jatuh ke jurang yang dalam.
Begitu pekatnya sang malam,
hingga pagi pun terasa menghitam...
Pupus bunga yang tengah bermekaran, berjatuhan di sudut indahnya taman.
Hilang lebah mencari harapan, puspa layu dalam tangisan..."
( 9 Agustus 2012, - di sudut hati yang mulai tertutup)
Pupus bunga yang tengah bermekaran, berjatuhan di sudut indahnya taman.
Hilang lebah mencari harapan, puspa layu dalam tangisan..."
( 9 Agustus 2012, - di sudut hati yang mulai tertutup)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Riak Mentari Senja
Oleh: Nela Vitriani
Gelombang kecil menyapa hari
Bertemu dia di sudut pilu
Merangkul, tertawa, sedih berlalu
Senja di sore hari
Pualam merah berseri-seri
Berharap duka segera pergi
Bersama riak air menari-nari
Kulukis bersama senyuman
Kubingkai bersama mimpi
Kuayun pergi luka lama
Biarkan datang bahagia kini...
(Catatan di awal September 2011)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pujangga yang
Tersembunyi
Oleh:
Nela Vitriani
Pada suatu masa,
Bertemu ia tak sengaja
Tanpa disangka
Tanpa diduga
Indah kata berbalut makna
Indah senyuman berseri bahagia
Terdiam sedih duka yang sirna
Menggapai mimpi pupus bersama
Hadir ia kini di sisi
Menggantikan sang mentari yang telah pergi
Menerangi malam dengan cinta abadi
Sampai sedih kini pun pergi
Ia sang pujangga tersembunyi
Meraih embun di pagi hari
Harum merekah bak melati
Tumbuh subur di taman hati...
(Banda Aceh, 19 September 2011)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kepalsuan
Oleh: Nela Vitriani
Derit pintu hati berbunyi
Siulan nahkoda ikut terhenti
Kujejakkan kaki di langit sang dewi
Mencari arti jiwa yang pergi
Menerawang sepoi suara sunyi
Hati gundah tersayat duri
Meraba-raba luka diri
Terkelupas kulit bagai dengki
Daun pintu kini tertutup lagi
Terkuci rapat tak berpenghuni
Kupaksa pergi dan tak kembali
Hingga tak kan pernah bertemu lagi
Kepalsuan, hancurkan karang
Kepalsuan, ciptakan gelombang
Kepalsuan, menghunus bagai pedang
Kepalsuan, mendepak kenyataan hingga terbuang…
(Banda Aceh, 5 Februari 2011)