Selamat datang di blog sederhana Nel@vie Online. Mengulas berbagai topik seputar Aceh, berita, wisata, adat, budaya, sejarah, galeri foto dan keindahan dalam sastra dan cerita. Kenali lebih dekat, telusuri lebih dalam, dan maknai dalam kehidupan. Semoga informasi yang tersedia dapat menambah wawasan pembaca.
Selamat Membaca!

Sejarah

Rubrik ini membahas seputar sejarah Aceh meliputi peninggalan dan cerita masa lalu. Penulis merangkumnya dalam sebuah tulisan sederhana yang mudah-mudahan dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca untuk mengenal Aceh lebih dalam.



Saat saya mengunjungi objek wisata taman Putroe Phang yang berada di tengah kota Banda Aceh yang juga berdekatan dengan Gunongan (yaitu tempat mandinya sang Puteri yang berasal dari Pahang), sangat memancing rasa penasaran saya mengenai cerita tentang sang puteri ini. Puteri yang berasal dari tanah Melayu yang mampu memikat hati Sultan Aceh yang termasyur yaitu Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam yang memerintah pada tahun 1016-1045 H (1607-1636 M). Dari peninggalan sejarah yang ada, betapa megahnya Aceh pada masa itu. Gunongan yang sengaja dibangun oleh Sultan Iskandar Muda yang melambangkan wujud cintanya kepada Putroe Phang, yang hingga kini pun bangunan tersebut masih dapat dilihat dan dinikmati oleh masyarakat Aceh maupun wisatawan yang berkunjung ke objek wisata ini. Bagaimanakah ceritanya dan bagaimana pula bermula seorang puteri yang berasal dari negeri Pahang dapat menetap di Aceh sekaligus dipersunting oleh seorang Sultan Aceh yang cukup terkenal pada masa itu? Darimanakah kisah cinta itu berawal? selengkapnya>>>



  Pada tahun 1948, guna menunjang mobilitas pemimpin pemerintahan, Presiden Soekarno menghimbau kepada pengusaha dan rakyat Aceh untuk menghimpun dana guna pembelian pesawat terbang. Terkumpulah dana tersebut untuk membeli pesawat tipe Douglas DC-3 Dakota yang kemudian diberikan registrasi RI-001 dengan nama “Seulawah” yang artinya ‘Gunung Emas’. Ini karena rakyat Aceh menyumbangkan banyak emas guna menyumbangkan dana untuk membeli pesawat tersebut, yang pada masa itu kira-kira mencapai 25 kg emas atau setara US$ 120.000. selengkapnya>>>



Cut Nyak Dhien adalah sosok pahlawan nasional asal Aceh yang lahir pada tahun 1848. Suami pertamanya adalah Teuku Ibrahim dari Lamnga Aceh Besar dan dikaruniai seorang putri bernama Cut Gambang yang meninggal bersama suaminya ditembak oleh Belanda. Kemudian Cut NYak Dhien menikah dengan panglima perang bernama Teuku Umar Johan Pahlawan yang juga tokoh panglima perang Aceh yang sangat dikagumi. selengkapnya>>>

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar