Selamat datang di blog sederhana Nel@vie Online. Mengulas berbagai topik seputar Aceh, berita, wisata, adat, budaya, sejarah, galeri foto dan keindahan dalam sastra dan cerita. Kenali lebih dekat, telusuri lebih dalam, dan maknai dalam kehidupan. Semoga informasi yang tersedia dapat menambah wawasan pembaca.
Selamat Membaca!

Jumat, 14 Desember 2012

Banda Aceh Menjadi Sasaran Kompas TV


Banda Aceh - Keindahan kota Banda Aceh yang rapi menjadi alasan utama bagi presenter sekaligus produser Kompas TV untuk mengunjungi objek wisata dan budaya kota Banda Aceh dan merangkumnya dalam program televisi mereka “Kata Kita” episode 38 yang akan ditayangkan Selasa (18/12). Proses peliputan akan berlangsung selama empat hari, 14 hingga 15 Desember 2012.

“Banda Aceh itu rapi, saya suka. Kotanya hidup, sampai malam pun hidup terutama dengan aktivitas ngopi-nya, lalu lintasnya lancar dan bagus. Dan saya sangat berkesan dengan Aceh” katanya disela-sela istirahat shooting.

Jumat, 07 Desember 2012

Potret Aceh Masa Lampau (bagian 1)

Beberapa potret Aceh pada masa lampau, menceritakan kisah yang pernah mengukir sejarah Aceh pada masa penjajahan Belanda masa silam. 

Rumah Gubernur di Kutaraja (Banda Aceh) tahun 1878

Jumat, 30 November 2012

Objek Wisata Kandang Gunongan


Di samping Gunongan, terdapat sebuah bangunan bernama Kandang Gunongan. Bagunan ini merupakan situs peninggalan sejarah yang dibangun oleh Sultanah Safiatuddin untuk suaminya Iskandar Tsani (1637-1641). Mulanya Kandang Gunongan ini memiliki banyak ukiran yang berlapiskan emas. Namun pada masa penjajahan Belanda, emas-emas yang ada di bangunan ini dirampas dan taman di dalamnya pun turut dirusaknya.
Bangunan ini memang sangat mengagumkan sehingga Belanda pun yang sempat menguasai istana pada masa penjajahannya, tidak sampai merusak bangunan ini. Malah, bangunan ini dijadikan sebagai tempat beristirahat dan bersuka-ria, sedangkan bangunan lainnya habis dimusnahkan.
Kandang Gunongan dibangun empat persegi dengan bentuknya yang sangat kokoh. Ketiga bangunan (Pinto Khop, Gunongan, dan Kandang Gunongan) merupakan peninggalan purbakala yang sangat indah dan merupakan bagian dari Taman Ghairah pada masa Sultan Iskandar Muda.

Objek Wisata Lonceng Cakra Donya


Lonceng Cakra Donya ini dibuat pada tahun 1400 M, merupakan hadiah dari Kaisar Cina kepada Sultan Aceh dalam rangka mengikat persahabatan. Lonceng ini berukuran kurang lebih satu setengah meter, sedangkan tinggi dan lebar mencapai satu meter.
Pada masa kerajaan Aceh, lonceng ini digantungkan pada pohon kedondong yang sangat besar di dekat makam raja-raja di komplek istana. Lonceng ini dibunyikan untuk mengumpulkan orang-orang di dalam atau di sekitar istana untuk suatu pemberitahuan (pengumuman). Menurut cerita, Sultan Iskandar Muda pernah menggunakannya dalam kapal Cakra Donya (kapal komando) dalam penyerbuan Portugis di Malaka.
Pada tanggal 2 Desember 1915 yaitu masa Belanda menguasai istana kerajaan, oleh Gubernur H.N.A. Swart (Gubernur Belanda untuk Aceh berkedudukan di pendopo sekarang) menurunkan lonceng tersebut dari pohon kedondong karena dikhawatirkan akan patah dan akan terjadi kerusakan pada lonceng. Sehingga lonceng tersebut diletakkan di atas tanah.

Selasa, 27 November 2012

Galeri Foto Wisata

Aceh memiliki beragam objek wisata yang tak kalah indahnya. Berikut beberapa koleksi hasil fotoku.

Museum Tsunami Aceh (sebagai Escape Building) diambil dari atap gedung

Objek Wisata Gunongan


Gunongan (replika gunung) merupakan situs sejarah yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda untuk permaisurinya yang bernama Puteri Kamaliah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Putroe Phang (puteri yang berasal dari Pahang). Putroe Phang adalah salah satu dari empat isterinya yang sangat dicintai dan disayangi. Sultan Iskandar Muda membangun Gunongan demi memenuhi permintaan istri yang rindu akan kampung halamannya di Pahang-Malaysia yang dikelilingi oleh gunung-gunung.

Menurut cerita, gunongan ini terbuat dari ribuan bahkan jutaan kulit telur. Namun cerita tersebut hanyalah kesalahpahaman informasi belaka. Gunongan ini terbuat dari batu kapur dan tanah liat, sedangkan kulit telur yang menjadi buah bibir masyarakat ternyata hanyalah sisa makanan para pekerja saat membangun bangunan gunongan ini. Mungkin pada saat tersebut kulit telur (sisa dari makanan para pekerja) telah bertumbuk atau menggunung ketika tengah menyelesaikan bangunan unik ini. Itulah sebabnya muncul cerita bahwa gunongan ini terbuat dari kulit telur, padahal yang menggunung itu adalah sisa makanan para pekerja.

Objek Wisata Kerkhof (Peutjoet)

Kerkhof berasal dari bahasa Belanda yang berarti ‘kuburan’, sedangkan Peutjout atau asal kata dari Pocut yang artinya ‘Putra Kesayangan’ Sultan Iskandar Muda yang dihukum mati oleh ayahnya sendiri karena melakukan kesalahan besar dan dimakamkan di tengah areal komplek Kerkhof ini.
Kerkhof merupakan komplek kuburan serdadu Belanda yang mati dalam peperangan melawan rakyat Aceh. Komplek ini berukuran 150x200 meter yang berlokasi di Jalan Teuku Umar (samping Lapangan Blang Padang) Banda Aceh. Makam ini menjadi salah satu bukti nyata kepahlawanan rakyat Aceh dalam mempertahankan daerahnya dari jajahan Belanda sejak bulan pertama mereka menginjakkan kaki di Tanah Rencong pada Maret 1873 sampai berakhirnya perang.

Jumat, 16 November 2012

Kemeriahan Tahun Baru Islam di Banda Aceh

Lebih dari 100 sekolah di Banda Aceh mengikuti Pawai 1 Muharram 1434 Hijriah dalam rangka memeriahkan tahun baru islam, Kamis, 15 November 2012. Pawai tersebut secara resmi dibuka oleh Walikota Banda Aceh, Mawardy Nurdin, di Lapangan Blang Padang Banda Aceh. Pawai yang melibatkan lembaga pendidikan tingkat PAUD, Taman Kanak-kanak (TK) hingga sekolah umum maupun sekolah agama, hingga guru berjalan melalui beberapa rute di kota Banda Aceh, dimulai dari Lapangan Blang Padang, menyinggahi Pendopo Gubernur Banda Aceh, Simpang Surabaya, Simpang Jambotape, Simpang Lima, hingga kembali ke Lapangan Blang Padang Banda Aceh.

Jumat, 02 November 2012

Love is Sex? Think Again!

Oleh: Nela Vitriani

“Yank, udah makan? Bentar lagi aku jemput ya yank. Aku kangen nih” kata seorang remaja pria melalui telpon genggamnya yang tengah mengendarai sepeda motor. Bila diterka umurnya kira-kira masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Kalau kamu cinta sama aku, buktikan donk!” ungkap seorang lelaki yang baru beranjak SMA.
“Buktiin dengan cara gimana?” sahut sang pacar.
Making Love (ML)” jawabnya singkat.

Kamis, 01 November 2012

MBA Vs MBS

Oleh: Nela Vitriani

”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).” (QS. An Nur: 26)

Firman Allah swt. di atas merupakan ketentuan dan janji Allah akan pasangan hidup menurut apa dan bagaimana diri kita. Bila kita termasuk insan yang baik dan bertaqwa, maka Allah telah menjanjikan dan menjamin akan mempertemukan kita dengan pasangan hidup yang juga memiliki tingkat keimanan yang baik. Sebaliknya, bila diri kita termasuk dalam kategori jauh dari syariah, maka Allah pun menjanjikan pasangan hidup kita melalui jalan yang tidak syariah.

Nikmati Kopi Aceh Citarasa Dunia!

Banda Aceh – Event Coffee and Food Festival secara resmi dibuka oleh Walikota Banda Aceh, Mawardy Nurdin (31/10) di Taman Sari Banda Aceh. Dalam pidato sambutannya, Mawardy mengatakan kegiatan tahunan ini diselenggarakan untuk mempromosikan kopi Aceh. “Karena minum kopi sudah menjadi tradisi silaturrahmi bagi masyarakat” ungkapnya. 

Acara ini diselenggarakan hingga 4 November mendatang dengan mengusung tema ‘Sajian Kutaradja, citarasa dunia’ yang diramaikan oleh 38 peserta untuk mempromosikan kopi khas Aceh dan kuliner Aceh. Pengunjug yang datang ke Festival kopi ini dapat menikmati sajian kopi gratis dan menambah wawasan mengenai kopi, mulai dari proses tanam, panen, pengolahan, hingga penyajian kopi yang baik. (Nelavie)

Foto Coffee and Food Festival 2012

Gerbang Utama Coffee and Food Festival 2012 di Taman Sari Banda Aceh

Jumat, 19 Oktober 2012

Pemilihan Duta Wisata Aceh 2012

 
Pemilihan Duta Wisata Aceh  tahun ke-6 kembali diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Aceh (18/10) di Hermes Palace Hotel Banda Aceh. Kali ini Pemilihan Duta Wisata Aceh 2012 mengusung tema “Pemilihan Duta Wisata Aceh Merupakan Sumber Inspirasi dan Motivasi Generasi Muda untuk Melestarikan Budaya dan Mempromosikan Pariwisata dalam Rangka Mensukseskan Visit Aceh 2013”.

Rabu, 17 Oktober 2012

Aceh Coffee & Food Festival kembali Digelar!

 
Event festival kopi akan kembali digelar di Banda Aceh tanggal 31 Oktober hingga 4 November 2012 bertempat di Taman Sari Banda Aceh. Sedikit berbeda dengan event yang diselenggarakan pada tahun sebelumnya, kali ini Exo Production sebagai pihak penyelenggara akan merancang konsep yang lebih matang. Dalam acara ini akan ditampilkan beberapa rangkaian acara antara lain: Bazar kopi dan kuliner, demo masak (cooking workshop traditional food), cupping contest, penampilan musik jazz (Jazzpresso), penampilan parade musik café “Kupikustik”, atraksi 100 penari tradisional Aceh, dan beberapa rangkaian acara lainnya. Event ini akan diikuti oleh 30 unit stand yang meliputi pengelola warung kopi dan pengrajin, serta petani kopi di dalam dan luar kota Banda Aceh baik modern (menggunakan mesin) maupun konvensional (menggunakan saringan). Selain itu juga menghadirkan pengusaha-pengusaha makanan khas Aceh pendamping minum kopi.
Aceh coffee and food festival menjadi kesempatan besar bagi para penikmat, pengusaha, dan pecinta kopi Aceh untuk menikmati beragam jenis kopi dan makanan khas Aceh. Acara ini juga diharapkan dapat meningkatkan citra positif kopi dan kuliner aceh serta melestarikan, memperkenalkan, dan memasarkan kopi Aceh kepada masyarakat luas. (Nelavie) 

Senin, 17 September 2012

Kubah Tsunami yang Terabaikan

Kubah Tsunami Gampong Gurah

Awalnya hanya ingin menekuni hobiku dalam bidang fotografi. Kumanfaatkan waktu akhir pekan, Minggu (16/09) untuk menjelajahi tanah rencong kelahiranku, sekedar untuk mengabadikan tempat-tempat bersejarah yang ada di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Seorang teman bercerita kepadaku tentang sebuah kubah mesjid yang terbawa oleh arus Tsunami di tahun 2004 silam. Tujuh tahun telah berlalu namun aku sama sekali belum pernah mendengar kisah tersebut. Rasa penasaran membuatku ingin mengunjungi tempat itu, tentu saja ditemani oleh teman yang menceritakan kisah tersebut. Ia pun bertutur bahwa tempat itu jarang dikunjungi wisatawan seperti halnya tempat-tempat wisata Tsunami yang umumnya telah dikenal oleh masyarakat luas. Ia pun pernah mencari informasi mengenai kubah ini melalui media internet, namun nihil dan tidak mendapatkan informasi apapun.

Minggu, 16 September 2012

Kubah Al-Tsunami

Kubah Al-Tsunami yang terdampar di Gampong Gurah, Kec. Peukan Bada Aceh Besar

Putroe Phang Art & Music Weekend Show


Pagelaran seni yang ditampilkan secara rutin oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh setiap Sabtu dan Minggu dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB bertempat di Taman Putroe Phang, Banda Aceh. 

Foto-foto berikut merupakan pagelaran seni yang ditampilkan pada Minggu, 16 September 2012. Tarian yang dibawakan saat penutupan pagelaran bertemakan tarian melayu dan disaksikan oleh wisatawan asing dari luar negeri. (Nelavie)

Para penari tengah menampilkan tarian mereka

Belajar harus ada guru? Siapa bilang!



Oleh: Nela Vitriani


Berawal dari keinginan menjadi seorang penyiar radio pada akhir tahun 2006 di salah satu stasiun radio swasta Nikoya 106 FM Banda Aceh, banyak pelajaran berharga yang saya peroleh. Menjadi seorang penyiar radio, identik dengan gaya dan intonasi suara, pengetahuan tentang musik, berita dan isu yang tengah beredar baik di dunia, nasional, maupun lokal. Tahap demi tahap saya belajar untuk mendalami bidang ini, melalui training olah vocal selama beberapa bulan, belajar mengoperasikan alat dan perangkat siaran, menyaring berita dan informasi untuk melengkapi bahan siaran, hingga belajar bagaimana menguasai sofware audio untuk kebutuhan produksi iklan, drama radio, program, dan sebagainya. Kesemuanya dipelajari secara otodidak (belajar secara mandiri tanpa bimbingan guru atau pengajar khusus).

Keindahan Fotografi


"My Love Bird" with Nikon D40X in My Lovely Home
                                                            

Kamis, 16 Agustus 2012

Ziarah Batin ke Makam Cut Nyak Dhien


Djandji Tuhan Rabbul A’la.
Neubloe Hamba Ba’Prang Sabi
Njankeu Keujum Neubri Keugata
Pat Na Tjidra Peuneujueuet Rabbi

Wahe Teungku Uleebalang
Njan Buloeeng Prang Tuhan Neubri
Dijup Langet di Atueh Bumoe
Lam Allah Njoe Tan Na Sabe

Kamis, 09 Agustus 2012

Defenisi Sang Cinta



Oleh: Nela Vitriani

Cinta itu bagaikan buah strawberi, kadang manis dan kadang asam. Kadang indah dipandang, namun kasar saat disentuh. Kepingan hati itu ibarat ranting. Ia dapat menyangga burung yang bertengger, namun akan patah bila terinjak sang gajah. Rindu itu bagai rembulan dimalam hari, dinantikan oleh sang jangkrik, namun hilang saat matahari terbit. Sayang itu bagai angin yang bertiup, ia dirindukan saat terik menyapa, namun akan bertiup kencang saat badai melanda.
Tak akan indah hidup ini tanpa hadir sang cinta. Namun banyak jua yang terluka karenanya. Ketika hati terketuk oleh irama, terkadang lantuan syairnya membawa kita ingin menari. Saat sang bunga tumbuh bermekaran di taman, sang kumbang akan segera berdatangan. Cinta itu indah bagi mereka yang memuliakannya. Cinta itu resah bagi mereka yang menghianatinya. Cinta itu berkah saat berselimut dalam manisnya iman. Cinta itu anugerah saat sajadah menjadi tempat berlabuhnya.

Selasa, 17 Juli 2012

Syariat Islam Tidak Halangi Wisatawan ke Aceh


Fadil (Kabag Satpol PP)
Banda Aceh – Penerapan Syariat Islam dinilai tidak akan menganggu proses pengembangan pariwisata di Aceh yang kini sedang digagas oleh Pemerintah setempat dalam upanya pengembangan perekonomian daerah tersebut.

“Banyak orang yang salah menilai penerapan Syariat Islam di Aceh akan menghambat pengembangan pariwisata, saya rasa itu hal yang keliru,” kata Kepala Bagian Satpol PP Kota Banda Aceh, Fadil di Banda Aceh. 

Hal tersebut disampaikannya pada sela-sela kegiatan rapat koordinasi PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) yang digelar di Hotel Rasamala Indah Kota Banda Aceh pada 17 Juli 2012.

Polisi Wisata Jamin Keamanan di Aceh


Muhammad Yusuf
Banda Aceh - Untuk menjamin keamanan wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke sejumlah objek wisata,  kepolisian Polda Aceh kini membentuk polisi wisata guna mendukung program Visit Aceh 2013 yang dicanangkan oleh pemerintah setempat serta sebagai upaya pertumbuhan ekonomi Provinsi paling ujung Sumatera itu. 

“Polisi wisata ini nantinya akan membantu mengamankan sejumlah objek wisata serta memberi menyamanan bagi para pengunjung yang datang ke Aceh,” kata Pelaksana harian (Lakhar) Kepala Sub Direktorat Wisata Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Aceh, Muhammad Yusuf.

Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri rapat koordinasi PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia)  di Hotel Rasalama selasa, 17 Juli 2012 yang turut dihadiri Ketua PHRI, Kepala Dinas Pariwisata,  Kepala Satpol PP WH Kota Banda Aceh serta perwakilan travel dan rumah makan yang ada di Kota Banda Aceh.

PHRI Optimis Bangun Pariwisata Aceh

Rapat PHRI Banda Aceh
Banda Aceh - PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) menggelar rapat koordinasi dalam membangun pariwisata Aceh yang lebih baik guna menarik minat wisatawan untuk mengunjungi Provinsi yang dikenal dengan sebutan “Serambi Mekkah” tersebut.

Acara yang digelar Selasa, 17 Juli 2012 dan bertempat di Hotel Rasamala Indah Kota Banda Aceh tersebut dihadiri sejumlah instansi pemerintah dan pengusaha serta memfokuskan pembahasan pada pengembangan pariwisata Aceh serta mewujudkan Visit Aceh 2013.

“Rapat ini membahas beberapa hal yang dinggap penting, di antaranya faktor keamanan, promosi wisata, promosi objek-objek wisata, wisatawan yang datang ke Aceh, pelayanan hotel dan restoran, serta promosi paket wisata travel (ASITA),” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banda Aceh, Reza Fahlevi di Banda Aceh, Selasa.

Minggu, 15 Juli 2012

Temi Sumarlin, Antara Fashion dan Syariah

 Oleh: Nela Vitriani

Temi Sumarlin
Riuh alunan keramaian kota Banda Aceh di pagi hari mengantarkan langkahku menuju Mesjid Baiturrahman Banda Aceh yang menjadi kebanggaan masyarakat tanah rencong sekaligus menjadi ikon bagi Aceh. Sosok hijaber berkacamata hitam dengan senyuman khas menghiasi pertemuan kami di antara keramaian masyarakat kota Banda Aceh yang tengah berwisata rohani ke tempat bersejarah ini.
“Assalamualaikum Mbak Temi” sapaku saat kami saling berhadapan dan bersalaman. Tegur ramahnya mewarnai perjumpaan singkat kami yang langsung meninggalkan mesjid Raya Baiturrahman hendak menuju ke Bandara Sultan Iskandar Muda untuk mengantarkan Temi Sumarlin, atau yang akrab disapa Mbak Temi, kembali menuju ke kediamannya di Ibukota Jakarta, Jumat siang 13 Juni 2012.
Wawancara berlangsung saat kami berada di dalam mobil menuju bandara guna memanfaatkan waktu sembari mengejar jadwal keberangkatan.

Modifikasi Hijab Tak Asing Bagi Remaja Aceh

Temi Sumarlin
Banda Aceh – Penggunaan hijab, atau biasa disebut jilbab, yang modis dan stylish kini sudah tak lagi asing di Aceh. Antusiasme remaja putri Aceh dengan mode dan fashion kian berkembang didukung oleh berbagai parade busana dan fashion show dengan beragam modifikasi jilbab yang semakin trendy.

“Ternyata antusiasmenya cukup bagus dari putri-putri Aceh. Antusias artinya ketika di kelas mereka banyak nanya dan sharing tentang penggunaan hijab” kata desainer dari Jakarta, Temi Sumarlin, yang memberikan materi dalam Beauty Class yang diadakan oleh EXO Production, Sabtu 14 Juli 2012.

Pemilihan Putroe Bungong Kembali Digelar di Aceh



Banda Aceh -  Pemilihan Putri Bunga (Putroe Bungong) tahun ketiga guna melestarikan budaya dan sejarah Aceh melalui modifikasi dan kreatifitas busana aceh kembali digelar dengan mengusung tema ‘Kekayaan Alam Aceh’ di museum tsunami, Sabtu 14 Juli 2012.

“Acara ini diadakan untuk melestarikan sejarah dan budaya, karena konsep putroe bungong tidak lepas dari sejarah. Setiap kostum yang digunakan oleh kontestan harus memiliki cerita sejarah. Nantinya setiap peserta akan memberikan sedikit narasi mengenai kostumnya” kata Panitia penyelenggara EXO Production, Ridha Fuadi, Jumat (13/07).

Acara tersebut diikuti oleh 26 peserta untuk meraih 8 (delapan) kategori juara, seperti juara umum dan juara pilihan seperti Best Photo Contest, Best Catwalk, Best Make up, dan lain-lain. Selain untuk melestarikan budaya dan sejarah, acara ini juga diharapkan mampu menarik minat masyarakat Aceh untuk datang ke museum tsunami sebagai salah satu objek wisata andalan kota Banda Aceh.

Jumat, 01 Juni 2012

Banda Aceh Expo 2012


Banda Aceh Expo 2012
Banda Aceh - Walikota Banda Aceh akan menyelenggarakan agenda tahunan Banda Aceh Expo 2012 yang diharapkan akan menjadi barometer pertumbuhan ekonomi masyarakat kota Banda Aceh. Acara ini akan diselenggarakan pada tanggal 4 hingga 8 Juli 2012 di Taman Sari Banda Aceh dengan memamerkan produk-produk pengusaha lokal maupun interlokal sebagai ajang promosi mempertemukan produsen dan konsumen secara langsung. Profil yang akan dipamerkan dalam Banda Aceh Expo 2012 mencakup sektor pelayanan public, produk pariwisata, natural resources dan peluang investasi, industry kreatif, jasa-jasa, kerajinan, garment dan tekstil. Selain itu, expo atau pameran bisnis ini akan memamerkan produk-produk berupa buku dan lembaga pendidikan, agro and mining, food and beverage, aksesoris dan interior design, furniture dan produk perkayuan, automotive and sparepart, komputer dan peralatan elektronik, property dan bahan bangunan, produk kulit dan alas kaki, serta aneka produk unggulan lainnya.

Bertemu Farah Quinn!


Oleh: Nela Vitriani


Suasana yang sedikit mendung membuat kota Banda Aceh berubah kelabu. Tim Trans TV tengah sibuk mempersiapkan segala perlengkapan dan peralatan shooting untuk program andalan kuliner “Ala Chef Farah Quinn”, selasa (29/05/12). Aku tiba di lokasi shooting yang menggunakan latar Rumoh Aceh di Museum Aceh, kota Banda Aceh. Tak disangka dapat bertemu dengan chef cantik yang tengah famous di layar kaca dengan resep-resep kreasi dan sederhana yang selalu akrap dengan mottonya “Health and Sexy Food.
Farah tengah bersiap untuk shooting

Farah Quinn Shooting di Banda Aceh!


Farah Quinn tengah shooting di depan Rumoh Aceh

Banda Aceh – Chef ibu kota yang dikenal dengan beragam resep kreasi, Farah Quinn, mengunjungi kota Banda Aceh, selasa (29/05/12) hingga kamis (31/05/12) kemarin. Kunjungan ini atas kerjasama Pemerintah Kota Banda Aceh bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banda Aceh dengan salah satu stasiun televisi swasta ibu kota Trans TV Jakarta. Kehadiran Farah Quinn diharapkan menjadi promosi wisata dan budaya untuk memperkenalkan beragam objek wisata alam, wisata sejarah atau peninggalan, wisata tsunami, hingga kuliner Aceh yang menjadi inspirasi bagi Farah Quinn untuk menciptakan kreasi resep masakan baru yang melambangkan kekhasan daerah Aceh.

Selasa, 22 Mei 2012

Belajar dari Semut

Oleh: Nela Vitriani

Hari ini aku mendapatkan ilmu dari semut-semut. Sebuah pengalaman yang mungkin bagi kebanyakan orang tidak terlalu penting. Makhluk kecil mungil ini mengantarkan pikiranku akan analisis rejeki yang telah Allah swt. gariskan dan Allah swt. tetapkan bagi seluruh makhluk di bumi ini. Subhanallah…
Di suatu pagi yang mendung, perutku terasa lapar. Aku ingat ada sebungkus roti yang kusimpan di dalam tas ranselku. Sudah setengah hari aku melupakan si roti, berhubung sibuk terus dengan kegiatannku. Akibatnya, si roti sedikit mengalami ‘kejamuran’ (itu cuma bahasa plesetanku aja ya hehe. Artinya dalam roti terdapat sedikit jamur akibat sudah beberapa hari dibiarkan. Itu karena roti bukan jenis makanan yang tahan lama-red). Karena jamurnya masih sangat sedikit, jadi tak masalahlah utk aku buang serpihan-serpihan jamur itu dan rotinya masih layak untuk dimakan. Aku membuang serpihan roti ke luar jendela. Dan tak lama kemudian, satu persatu semut berdatangan mendekati serpihan-serpihan roti yang kubuang tadi. Padahal sebelumnya tak satu pun semut yang kelihatan di sekitar jendela kamarku.

Selasa, 01 Mei 2012

Rapat Koordinasi dalam Rangka Menyambut Visit Aceh 2013



Banda Aceh - Dinas Budaya dan Pariwisata mengadakan Rapat Koordinasi dalam rangka menyambut Visit Aceh 2013 di hotel Permata Hati pada hari Selasa, 1 Mei 2012. Dalam rapat ini menghadirkan pembicara dari Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Aceh, Ibu Rasyidah M. Dalah, ketua PHRI (Perhimpuan Hotel dan Restoran Indonesia) provinsi Aceh, Bapak T. Bahrumsyah dan dihadiri oleh stockholder pariwisata yaitu perwakilan seluruh hotel dan penginapan yang ada di kota Banda Aceh sebagai komponen pariwisata untuk menyukseskan program visit year 2013.
Rapat ini membahas program visit aceh 2013 yang telah dicanangkan oleh pemerintah kota Banda Aceh serta membuka diskusi secara terbuka dengan stockholder pariwisata untuk menampung saran dan masukan yang dapat menyukseskan program visit aceh 2013. Rapat koordinasi ini direncanakan akan diadakan secara rutin setiap 2 (dua) bulan sekali dengan seluruh stockholder pariwisata seperti perhotelan, travel agent, restoran, dan organisasi pariwisata seperti HPI (himpunan Pramuwisata Indonesia) Provinsi Aceh maupun HPI Kota Banda Aceh.
Bahrumsyah menjelaskan bahwa rapat koordinasi ini dipandang perlu dengan alasan pertama, untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi oleh stockholder dan bagaimana mencari pemecahan permaasalahan tersebut secara musyawarah. “Kedua, yang paling penting adalah kesiapan-kesiapan yang harus kita lakukan dalam rangka visit aceh 2013. Jadi perlu lebih sering diadakan perjumpaan karena itu menyangkut kesiapan apa yang langka dan apa yang harus kita perbaiki” ungkapnya.
Rasyidah, sebagai pembicara utama dalam rapat ini, juga turut memaparkan rancangan visit aceh 2013 dan persiapan-persiapan yang telah dan akan dilakukan oleh pemerintah dalam menyambut viit aceh 2013. Diantaranya meliputi promosi dan pemasaran objek dan daya tarik wisata, kapasitas dan kapabilitas stockholder, dan launching visit aceh 2013 yang akan diadakan pada bulan November 2012 nanti. Rasyidah mengatakan, “Koordinasi untuk meningkatkan pelayanan di sector perhotelan, dan stockholder yang lain sangat perlu, karena tanpa adanya koordinasi akan sangat susah kita untuk bekerja”. Oleh karenanya rapat ini sangat diperlukan untuk mendukung kesuksesan visit aceh 2013.
Selain itu Reza Fahlevi, Pimpinan Disbudpar Kota Banda Aceh, menyambut baik antusiasme para stockholder yang memberikan masukan dan saran dalam diskusi terbuka antara industry pariwisata yaitu perhotelan dan pemerintah dalam menyukseskan program visit aceh 2013. Reza mengatakan, “Kita mendapat banyak masukan tentang bagaimana masalah capacity building, pelaku pariwisata khususnya Sumber daya manusia, kebijakan dalam promosi secara bersama, fasilitas-fasilitas di hotel, dan juga program kerjasama dengan jaringan-jaringan hotel yang ada di seluruh Indonesia”. (nelavie)

Objek Wisata Museum Tsunami

Museum Tsunami merupakan museum tempat mengenang kembali peristiwa dahsyat yang pernah melanda Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 silam, yang kurang lebih menelan korban sebanyak 240.000 jiwa. Museum ini terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda dekat Simpang Jam dan berseberangan dengan Lapangan Blang Padang kota Banda Aceh. Bangunan museum ini konon didesain oleh seorang Guru Besar Seni Rupa ITB yang bernama Dr. Ir. Kamal A. Arif, M.Eng. yang merupakan pakar museum dan sejarah.  Desain yang berjudul Rumoh Aceh as Escape Hill ini mengambil ide dasar rumoh Aceh  yaitu rumah tradisional masyarakat Aceh berupa bangunan rumah panggung. Adapun tujuan pembangunan museum ini tidak hanya menjadi sebuah bangunan monumen, tetapi juga sebagai objek sejarah, dimana bangunan ini menjadi tempat pusat penelitian dan pembelajaran tentang bencana tsunami sebagai simbol kekuatan masyarakat Aceh dalam menghadapi bencana tsunami. Selain itu bangunan ini diharapkan menjadi warisan untuk generasi Aceh di masa mendatang sebagai pesan dan pelajaran bahwa tsunami pernah melanda Aceh yang telah menelan banyak korban. Pembangunan museum ini telah menghabiskan anggaran mencapai 140 miliyar rupiah.

Foto Museum Tsunami Aceh diambil dari kuburan Kerkhof 

Bangunan museum ini terdiri dari 4 tingkat dengan hiasan dekorasi bernuansa islam. Dari arah luar dapat terlihat bangunan ini berbentuk seperti kapal, dengan sebuah mencu suar berdiri tegak di atasnya. Tampilan eksterior yang luar biasa yang mengekspresikan keberagaman budaya Aceh terlihat dari ornamen dekoratif unsur transparansi elemen kulit luar bangunan. Ornamen ini melambangkan tarian saman sebagai cerminan Hablumminannas, yaitu konsep hubungan antar manusia dalam Islam).
Pada lantai dasar museum terdapat ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang publik. Lantai ini dibuat meninggi yang betujuan sebagai escape hill, sebuah taman berbentuk bukit dapat dijadikan sebagai salah satu antisipasi lokasi penyelamatan jika terjadi banjir dan bencana tsunami di masa mendatang. Setiap lantai (berukuran 25 meter x 20 meter) dapat menampung ribuan warga dalam kondisi darurat.
Ketika memasuki gedung ini, ruang pertama yang akan disinggahi pengunjung adalah ruang renungan. Dalam ruangan ini terdapat sebuah lorong sempit dan remang sekaligus dapat mendengarkan suara air yang mengalir beserta suara azan. Pada kiri dan kanan dinding lorong tersebut terdapat air yang mengalir yang diibaratkan gemuruh tsunami yang pernah terjadi di masa silam.

Lorong ruang renungan Museum Tsunami Aceh

Setelah melewati ruang renungan, pengunjung museum akan memasuki ruang berkaca memorial hill yang dilengkapi dengan monitor yang dapat digunakan untuk mengakses informasi mengenai peristiwa tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004 silam.

Ruang cerobong "The Light of God"

Setelah ruang memorial hill, pengunjung akan memasuki ruang The Light of God, yaitu sebuah ruang berbentuk sumur silinder yang menyorotkan cahaya remang kekuningan. Pada puncak ruangan terlihat kaligrafi arab berbentuk tulisan ALLAH dalam sebuah lingkaran. Pada dinding-dinding ruangan ini dipenuhi tulisan nama-nama korban tsunami yang tewas dalam peristiwa besar tersebut. Bangunan yang menyerupai tower ini mengandung nilai-nilai religi yang merupakan cerminan dari Hablumminallah (yaitu konsep hubungan manusia dengan Allah). Ruangan ini juga menjadi akses menuju tingkat kedua bangunan museum tsunami.

Kaligrafi Allah di atas cerobong

Sedangkan pada lantai dua merupakan akses ke ruang-ruang multimedia seperti ruang audio dan ruang 4 dimensi, ruang pamer tsunami (trunami exhibition room), ruang pre-tsunami, while stunami, dan post-tsunami.

Museum Tsunami tampak dari dalam