Oleh: Nela Vitriani
Kehidupan
bagaikan air yang mengalir, bermuara dari tempat yang tinggi menuju tempat yang
rendah. Ia tak kan bertahan hanya di satu tempat saja, ia akan terus
tergantikan dengan air yang baru. Begitulah pengalaman hidup. Tak ada yang
sama, dan tak ada yang abadi. Pasti engkau akan menemukan sesuatu yang baru,
dari hari ke hari.
Kehidupan
itu juga diibaratkan roda yang berputar. Adakalanya engkau berada di atas
dengan ribuan kebahagiaan, ada pula saatnya engkau berada dibawah dengan
hujaman duka dan masalah yang menimpa. Itulah kasih sayang Tuhan kepadamu, agar
engkau belajar untuk ikhlas dan pantang menyerah untuk hidupmu.
Terkadang manis engkau rasa saat sang cinta menyapa. Namun rasa itu akan berbalik menjadi bumerang yang ganas dan menyengsarakan saat engkau kecewa dengan cinta. Tapi Tuhan Maha Tau, apa yang seharusnya engkau dapatkan dan engkau rasakan. Ia ingin mengajarimu bagaimana menghadapi rasa itu, bagaimana engkau harus menyikapi setiap masalah, bagaimana engkau menghargai pasanganmu, sebelum ia benar-benar mempertemukanmu dengan belahan jiwamu. Agar ketika engkau bersamanya, kesempatan itu menjadi ladang ibadah untukmu dan juga pasangan hidupmu. Begitulah kasih sayang Sang Khalik kepadamu, karena cintaNya lebih besar untukMu. Maka, berhusnuzanlah (berbaik sangka) kepada Tuhanmu, agar apa yang menjadi niatmu, tulus dalam derai doamu, dan dalam setiap usahamu.
Namun
ingatlah, bahwa setiap tetes air matamu dalam doa, tak akan mampu merubah
apapun tanpa usaha. Begitupun sebaliknya, sekeras apa pun engkau berusaha tanpa
tanaman doa yang subur dan ikhlas, tak akan indah hubungan yang terjalin tanpa
penjagaan Tuhan di dalamnya. Luruskanlah niatmu, bahwa pertemuan dengan
pasanganmu, bukanlah untuk melepas bahagia berdua saja. Tapi, pertemuan itu
menjadi awal terbukanya gerbang ibadah bagimu dan bagi pasanganmu, untuk
mendapatkan keridhaan dan cintaNya, hingga akhir kehidupan tertutup dalam
catatan amalmu kelak.
Bagi
yang belum menemukan belahan jiwamu, hendaklah engkau terus memperbaiki diri,
menjalankan ibadah yang berdasarkan niat yang lurus, dan semata hanya
diserahkan kepada Sang Ilahi.
Bagi
yang pernah merasa kecewa, ingatlah ini pelajaran berharga sebelum engkau
menghadapi bahagia. Dan bagi yang tengah berduka, hanya Allah sajalah pemilik
seluruh jiwa. Maka, berbaik-sangkalah kepadaNya, maka ia akan memberikan yang
terbaik pula. Dalam kitab suci yang kita muliakan disebutkan, "Allah itu
seperti yang engkau sangkakan terhadapNya"...
Semoga
tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.
hmmmm<<<tulisannya,,,bagus. mencerahkan. Memang begtulah hidup, penuh warna...dan hanya kepadaNya kita serahkan semuanya...trims
BalasHapussama-sama. Terimakasih juga
BalasHapusbagus ya tulisannya, jadi inspirasi :)
BalasHapusTerimakasih atas komentarnya. Moga bermanfaat ya :)
BalasHapus